Dinamaku ada cerita memilukan tentang bunga...
Dikelopakku ada warna perjuangan kaumku...
Dikuncupku ada warisan dari buyutku yang mengikat sampai keakar...
Sementara putikku; satu-satunya yang menentukan nasib baikku diistana kumbangku.
Aku benar-benar potret sempurna kekuatan sikumbang, tradisi dan takdirku.
Akarku menjadi saksi sejarah, betapa hidupku masih menjadi alas kaki sang empunya kuasa.
Meskipun dalam takdir itu tertulis cinta diriku untuk sikumbang, tapi apalah artinya jika keberadaanku tepasung dibawah kaki.
Aku menjadi tawanan kewajiban;
Kecantikan dan kelembutanku menjadi budak;
Aromaku cukup untuk diranjang kumbang saja,
bahkan hak untuk menatap matahari dan menikmati angin kebebasanku harus seizin dia.
Aku menjadi smbol perbudakan terhadap kaumku.
Sekarangpun aku masaih si Kembang Sepatu,
hanya saja sekarang aku memiliki kesempatan
menjadi diriku....
Mengemban makna namaku atas nasib dan integritasku sebagi perempuan....
Memperjuangkan hak-hak ku sebagai perempuan
Dan menjadi sepatu kaca atas cinta dan mimpi-mimpiku sebagai perempuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar