Daun membutuhkan keberanian besar untuk bisa meninggalkan pohon.
Dan aku adalah daun yang tak ingin meninggalkan pohon,
sampai waktuku habis dijemput musim.
Setiap hari aku berjuang untuk memegang tangan pohon dengan erat;
kala angin yang tadinya teman untuk bermain,
tiba-tiba bermaksud untuk membawaku pergi.
Matahari yang membantu aku dan pohon untuk tumbuh semakin
erat dalam rasa ini, justru tadi siang panas teriknya berusaha merampas setiaku;
mencoba buatku layu dan setengah mengering.
Sementara hujan tadinya bantu selamatkan hatiku dihari-hari buruk bersama pohon;
kemarin mulai mengancam jiwa daun, saat candanya makin kasar.
Tak peduli apa yang kuhadapi karena mencintai pohon.
Tapi daun ingin menemani pohon....sampai warna hijauku menguning,
mengering, dan menghilang tanpa dikenang siapapun selain pohon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar