Senin, 28 September 2009

"Perempuan dan Mimpinya"(28/02/06) 17:05

Aku terbangun dari tidurku...
Sebagai setangkai mawar yang baik dan wangi.
Katanya setiap helai tubuhku terwariskan keindahan surga,
sehingga disetiap gerak gerik terwakilkan kelembutan dewi.
Cantiknya kepribadian itu menjadi kontras
ketika duri mewakili kemandirian; setengah dari dewa.
Aku menjelma menjadi suatu wujud yang adil
tanpa ada sisi arogan tetapi elegan.
Membangun sebuah kodrat dalam taman kehidupan adalah sebuah kewajiban yang bukan pilihan,
tapi lebih dari sebuah sentuhan manis yang membangun integritasku sebagai bunga.
Sejak awal aku tumbuh dengan mimpi untuk bisa mekar dimusim semi.
Hari-hariku penuh persiapan dan pembenahan diri,
agar kuncup benar-benar layak menjadi bunga yang utuh.
Tak peduli apa esok aku masih ada dan berdirih tegak menatap matahari.
Namun sebagai bunga; aku harus menggenapi takdirku
untuk mekar dimusim semi dan dibawa pulang oleh seorang pemilik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar