Kamis, 17 September 2009

"Tentang Hidup" (06/01/06) 01:13

Aku sebangku dengan si Derita dalam sekolah kehidupan.
Duduk berdampingan tak buatku punya niat bergaul akrab dengannya.
Hadirnya selalu meninggalkan PR yang begitu menguras
pundi-pundi tenaga dan emosiku; yang tadinya penuh.
Dalam kurikulum kehidupan dia bukan mata pelajaran pilihan,
meski tidak ada kuasa buatku memilih rasa sakit dan tanggungannya.
Begitu perkasanya dia hingga kekuatan pria tak bisa menaklukkannya,
kesabarannya pun tak bisa disentuh oleh lembutnya wanita.
Dia datang tidak untuk bersahabat, pergi pun tidak membawa pulang seorang musuh.
Meski persepsi tentangnya begitu biru pekat......
tapi selalu ada tempat buatku sepaham dengannya.
Saat wajah si bijak yang dia tinggalkan, lebih sering kutemui dicermin kamarku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar