Karena kukira cinta seperti air; mengalir deras mengikuti alam.
Maka sejak awal kuminum sedikit demi sedikit,
agar bisa menaklukkan kekuatannya
dan keangkuhannya aliran sungai sekalipun;
dengan resiko terbawa hanyut bahkan tenggelam.
Si kecil aku mencoba melawan kekuatan bah nya
sambil berkacak pinggang....
Tapi semakin kutekuni kebiasaan itu,
aku justru tak bisa membendung riak-riak kecil
dari gejolak air yang tercipta tanpa kusadari dari setiap tegukanku.
Dan kini telah menjadi sebuah lautan.... membiru...mengasin...
yang kelak memberinya kesempatan menjadi samudra,
hingga aku akan terus haus dibuatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar